Tips Dari Kak Sweta Kartika Biar Nggak Kena Artblock
iklan
iklan
Pengertian Artblock sendiri adalah perasaan tidak semangat,timbulnya ide buntu serta penurunan kualitas dari hasil karya.
Penyebab Artblock sendiri beragam ada yang karena kehabisan imajinasi,ada yang karena faktor vacum dari dunia seni,ada pula yang merasakan bosan dan jenuh saat berkarya.
Setiap seniman pasti pernah mengalami hal ini dan hal ini wajar terjadi. Dalam dunia seni ada kalanya kita merasa di sebuah titik jenuh dan mengalami Artblock.
Nah, lalu bagaimana kita mengatasi masa Artblock ini?
Untuk mengatasi masa-masa Artblock setiap artist mempunyai metodenya masing-masing, bahkan mungkin kamu juga mempunyai metode tersendiri dikala mengahadapi masa Artblok. Namun di sini saya coba membagi tips "Cara Mengatasi Artblok dan Kejenuhan Ala Komikus Sweta Kartika"
Langsung aja ya,
Dimulai dari Pertanyaan, "Kak, pernah nggak mengalami artblok, dan bagaimana solusinya?"
Jawab:
Saya jarang sekali kena artblock alias buntu ide dalam ngomik. Tapi kalau jenuh ngomik, pernah. Biasanya kalau saya jenuh ngomik judul 1, saya ganti ngomik judul lain #dueng. Ya intinya, saya emang gak pernah artblock. Sebaliknya, saya malah kebanyakan ide yang ngantri buat direalisasi. Kenapa bisa demikian? Mungkin karena saya orangnya gerak terus. Bukan gerak olahraga ya? Jarang kalo itu, makanya melar badannya. Tapi gerak bergaul. Membuka networking, menemui orang baru, belajar ilmu baru, mencoba bidang yang baru, semuanya. Itu saya dapat karena saya "bergerak". Sesekali keluar dari zona nyaman dan bermain di zona yang baru, lalu jadikan zona baru itu sebagai perluasan zona nyaman sebelumnya. Begitu seterusnya. Buah dari networking yang sehat adalah meluasnya wawasan dan pola pikir kita. Itulah sumber inspirasi yang sesungguhnya.
Bagaimana mungkin kita akan menciptakan kebaruan kalau kita terus mengurung diri di rumah, mengurung pola pikir kita, yang kemudian dengan sendirinya mengurung kreatifitas kita. Penting sekali untuk bergerak, apalagi bagi kita yang berkarya di dunia kreatif, wabil khusus komik, bidang yang saya geluti.
Dengan kita bergerak keluar, membuka networking dengan orang-orang baru, maka peluang kita untuk meningkatkan kualitas karya juga terbuka. Bertemu dengan orang yang lebih sukses akan membuat kita terpacu untuk lebih semangat lagi. Dan yang paling penting, kita juga bisa menjadi lebih rendah hati, belajar dari pola pikir dan pengalaman mereka. Seseorang akan diuji egonya ketika ia menjalin relasi dengan orang lain, entah dalam bidang pekerjaan maupun asmara. Bagaimana ia mengalah atau bagaimana ia terlalu dominan, semua akan terwujud ketika menjalin koneksi dengan orang lain. Inilah alasan saya membentuk grup-grup komik seperti Padepokan Ragasukma, atau ikut Kolam Komik, atau bersama Shani cs di grup Nusantaranger. Semua itu untuk membantu saya menata ego. Jika saya teruskan ngomik sebagai komikus tunggal, besar kemungkinan saya akan sangat angkuh dan akan sulit menerima pendapat orang lain, terutama dalam hal kritik dan saran. Ini adalah salah satu teknik networking yang saya anut. Networking juga membuka peluang kita menemukan jodoh kita di luar bidang yang kita geluti agar saling melengkapi. Lho, ini serius. Kalau kita bergaul dengan orang lintas bidang, kita jadi akan merasa penting dan diperlukan sebab kita dianggap menguasai bidang yang kita geluti. Hal ini berlaku untuk jodoh asmara maupun partner in crime dalam membangun mimpi kita.
Coba sekarang lihatlah keluar. Teman-teman kita sudah mulai menjajaki pengalaman baru untuk meningkatkan karier dan karyanya. Yang semula hanya ilustrator, kini belajar marketing untuk memperluas jaringan klien-nya. Yang tadinya hanya komikus rumahan, kini sudah melisensikan judul komiknya ke media lain. Yang tadinya single fighter, kini mulai membentuk studio. Semua bisa karena mereka bergerak. Membangun jejaring.
Saatnya melangkahkan kaki. Perjalanan dari 0 menuju 1 memang jauh lebih berat daripada 1 ke 10. Tapi, semakin berat, semakin berharga. Dan kalau tidak dimulai, ya kita akan terus berada di posisi kita selamanya.
Mari dimulai.
---
Ditulis oleh Sweta Kartika, komikus yang senang main sama kucing.
Dibagikan oleh KolomKomik
iklan