Cara Menulis Sinopsis Dengan Baik
iklan
iklan
Hai para pegiat seni, khususnya di bidang komik atau cerita bergambar, menyambung tutorial terdahulu mengenai Pencarian Ide, Premis, Log Line, dan Struktur Cerita, maka tutorial kali ini adalah step berikutnya, sambil mereview kembali secara singkat materi yang sudah pernah dibahas.
Tutorial kali ini ditulis oleh Yudha Negara Nyoman dan ilustrasi gambar oleh Richard Suwono, dan pernah dimuat di re:ON Comics volume ke-2.
1. IDE
Sebagai seorang penulis, sebisa mungkin pastikan kamu selalu membawa alat tulis beserta notes untuk menuangkan idemu itu. (Well, zaman sekarang handphone juga sudah memiliki fitur memopad atau sejenisnya yang bisa kamu bawa ke mana pun kamu pergi) Mengapa demikian? Karena otak kita mudah lupa. Bisa jadi saat kamu sedang antri busway, mendadak muncul ide cerita yang luar biasa unik. Kalau kamu nggak buru-buru mencatatnya, bisa jadi, beberapa menit kemudian ide tersebut sudah hilang. Atau saat kamu tiba-tiba mimpi sesuatu yang bisa dijadikan ide dasar sebuah cerita, maka saat bangun tidur, catatlah ide tersebut. (Stephenie Meyer melakukannya di Twilight series)
2. LOGLINE
Oke, sekarang coba tuliskan ide dasar ceritamu dalam sebuah logline yang panjangnya tidak lebih dari 30 kata! Mengapa tidak lebih dari 30 kata? Karena kalimat ini akan menjadi alat jual kamu ke editor atau bahkan investor.
Apa itu logline?
Logline adalah kalimat yang menggambarkan garis besar keseluruhan cerita. Misalnya, kalau temanmu bertanya, cerita apa yang sedang kamu buat? maka kamu harus bisa menceritakan ide dasar ceritamu seefisien mungkin. Kalau tidak, mereka akan bosan mendengar kamu bercerita panjang lebar.
Buatlah logline ini semenarik mungkin dan mengundang rasa penasaran orang yang mendengarnya.
Contohnya: “Di masa depan di mana semua penjahat ditangkap sebelum berbuatkejahatan, seorang polisi harus membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah atas kejahatan yangbelum dilakukannya.”- Minority Report
3. DESAIN KARAKTER
Setelah kamu memiliki 3 bagian dasar di atas, maka langkah selanjutnya adalah membuat biodata karakter yang berisi keterangan dasar semua karakter dalam ceritamu, baik utama maupun pembantu. Biodata ini berisi informasi tentang fisik, kepribadian, hal yang disuka dan dibenci, hingga motivasi serta tujuan utama yang hendak dicapai oleh karakter-karakter dalam ceritamu.
4. SINOPSIS
Setelah membuat logline, buatlah sinopsis cerita dengan tiga bagian dasar, yaitu:
AWAL (Bagian 1):
Biasanya dimulai dengan pengenalan karakter, setelah itu menentukan mood cerita, dan diakhiri dengan rintangan pertama yang membuat karakter utama harus memulai perjuangannya.
Mengapa harus ada rintangan? Karena, tanpa itu cerita kita akan membosankan. Semakin karakter utama ditempa rintangan, maka ia akan jadi semakin matang. Dan saat ia berhasil mengatasi rintangannya, maka ia akan membuat pembaca semakin bersimpati padanya.
Contoh akhir Bagian 1, misalnya:
A kehilangan sesuatu yang amat berarti baginya, seluruh anggota keluarganya dibantai oleh penjahat, sehingga ia tidak punya pilihan lain selain menjalani plot X. (plot X dijelaskan di Bagian 2)
PERTENGAHAN (Bagian 2):
Dari akhir Bagian 1, kita masuk ke Bagian 2 yang umumnya adalah usaha karakter utama untuk menyelesaikan masalahnya, tapi malah terperosok ke rintangan yang lebih parah lagi ketimbang rintangan yang pertama.
Contoh Bagian2, misalnya:
Akhirnya, A berhasil bertemu dengan musuhnya,B. Tapi bukannya menang, B justru menangkap dan menyiksa A dengan kejam. Dari situ, A bertemu dengan C yang akan menolongnya keluar dari rintangannya yang kedua ini. (hal ini akan menjadi jembatan untuk memasuki awal dari Bagian 3)
AKHIR (Bagian 3):
Memasuki Bagian 3, akhirnya karakter utama kita menemukan cara untuk mengalahkan musuhnya dan mengantarkannya untuk menutup cerita dengan sebuah kemenangan.
Intinya, buatlah karakter utama sebagai karakter yang tidak sempurna dan hadapkanlah dia dengan berbagai permasalahan. Jangan membuat alur cerita atau adegan yang memaksakan plot hingga mengorbankan logika.
Misalnya: demi terlihat keren maka A melakukan lompatan salto sebelum mengambil pistol yang tergeletak di lantai, padahal ia sedang diberondong tembakan dari para penjahat di sekelilingnya.
Setelah sinopsis selesai, tinggalkan dulu sekitar beberapa hari. Kalau bisa, minimal seminggu. Jangan dibaca dan dibuka, simpan dulu di dalam laci.
Setelah lewat masa seminggu ini, baca kembali naskahmu. Dijamin akan banyak ada ide baru yang lebih bagus dan sinopsis itu siap direvisi.
Bagaimana? Apa kalian mulai mendapatkan gambaran tentang bagaimana membuat sinopsis yang baik? Setalah ini ada baiknya langsung kamu terapkan, agar tidak lupa di kemudian hari.
Semoga Perkomikan Indonesia terus maju.
Spesial Thanks untuk Author dan marupen
iklan